The Real Steel

Filmnya bagus. Sebuah film aksi robot yang original tidak terlihat menggunakan efek 3D.Hampir mirip  Transformer. Tapi Transformer gerakannya tidak begitu alami dan sedikit lambat timingnya sehingga masih terlihat kaku. Untuk Real Steel gerakan robot terlihat sangat alami dan benar benar robot atau kalau boleh dibilang sangat robotan dan mechanicans (he he he buat istilah sendiri).

Mengisahkan tentang mantan petinju yang sudah putus asa dan keluar dari ring. Kemudian menyalurkan bakat bertarungnya di arena taruhan perkelahian robot. Perkelahian robot disini maksudnya bukan robot yang diadu. Tapi robot hanya terusan tangan dari pemain atau pemilik robot. Robot disini digerakkan dengan remote control seperti halnya mobil RC atau heli RC. Robot dikendalikan dengan berbagai mode remote seperti remote manual, remote suara, remote cermin atau bayangan ( selalu meniru gerakan pemiliknya.)

Dengan taruhan robot yang selalu kalah ia mulai kehabisan uang untuk membeli robot petarung.

Kesempatan punya uang untuk beli robot lagi akhirnya datang. Ulam pun tiba. Tapi dengan jalan yang tidak manusiawi. Yaiutu Dia menjual hak asuh anaknya kepada adik iparnya yang suaminya seorang milyarder. Dst………….

Dalam pertarungan robot nanti, akhirnya mantan petinju itu mau mengajari robot itu cara bertinju agar bisa menang. Padahal sebelumnya ia tidak mau mendekati dunia tinju dan latihan tinju lagi. Itu semua adalah karena bujukan anaknya yang sangat bersemangat dan antusias untuk bisa memenangkan robot battle.

Ceritanya hambar, karena saaat endingnya tidak mengasyikkan dan tidak seperti yang diharapkan, ujung ujungnya musuhnya tetap menang (mengecewakan). Dan ternyata robot jagoannya juga tidak bertarung seutuhnya dari level bawah tapi langsung melncat melawan juara

Yang bisa diresapi dan dinikmati dalam film ini bagaimana kerasnya robot saling memukul dan saling menyerang dengan pukulan dan kaki robot. Pukulannya sangat keras dan sangat enak ditonton. Efeknya benar benar nyata dan mengagumkan.